Matapubliknusantara.com, Payakumbuh - Mendekati pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan digelar pada Rabu, 27 November 2024 mendatang, menjadi momentum penting bagi para pemilih untuk menentukan pemimpin yang dinilai punya kemampuan dan berintegritas.
Tokoh masyarakat Koto Nan Gadang Masrul Malik, mengingatkan kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas guna kemajuan kota ini. "Kita harus cerdas memilih seorang pemimpin, sebab para pemimpin inilah yang nantinya membawa perubahan menjadi lebih baik jika kita tepat memilih" jelasnya, Minggu (17/11/2024)
Saat ini, lanjutnya, model pemimpin yang dibutuhkan adalah pemimpin yang berwawasan global, yakni pemimpin yang dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat dengan laju perkembangan zaman, yang ada di kota Payakumbuh maupun bangsa ini.
Masrul Malik menyampaikan dirinya telah mengamati proses panjang dalam hal pilkada 2024, yang sedang berlangsung, hanya pasangan nomor 5 yang menyatu dengan masyarakat bersama program bermalam di satu kelurahan setiap harinya.
"Menjelang hari-hari penghujung agenda kampanye ini, kami melihat visi-misinya paslon nomor 5 yang betul-betul hadir untuk masyarakat Kota Payakumbuh, dibanding dengan paslon yang lain, gerakan Yendri Bodra Dt. Parmato Alam dan Ahmad Ridha bagitu JITU dengan programnya, mereka dekat dengan masyarakat," ujarnya.
Mereka maju dengan menyusun visi misi ini dari 3 tahun silam. Terangkum kondisi masyarakat Payakumbuh dalam 4 program pro rakyat beserta aturan-aturannya. Jadi tidak salah rasanya masyarakat untuk memilih paslon nomor 5 pada pilkada 27 November mendatang. tuturnya.
Dan Golput Bukan Pilihan Saat ini, lanjutnya yaitu Golput dalam pemilu perspektif Islam. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ” (QS. An-Nisa’ [4]: 58).
Ayat ini cukup tegas menunjukkan pandangan Alquran dalam memilih pemimpin. Ayat ini dapat dianggap sebagai referensi untuk menjawab apakah memilih pemimpin merupakan hak atau kewajiban. Sasaran ayat di atas ditujukan kepada orang-orang mukmin agar memberikan amanah kepada orang-orang yang sanggup menjalankannya.
Dengan demikian, memilih pemimpin secara otomatis include ke dalamnya, karena pemimpin adalah orang-orang yang dianggap cakap dalam menjalankan amanah. Menurut Mahmud al-Nasafi di dalam tafsirnya “Tafsir al-Nasafi” mengatakan bahwa perintah di dalam ayat ini adalah perintah wajib untuk menjalankan amanah Allah yang telah dibebankan kepada manusia, dan termasuk juga kewajiban dalam memilih pemimpin.
Dari sudut pandang ketokohan Pasangan Calon Nomor Urut 5. Juga pemimpin yang santun dan dapat menghidupkan kehidupan kota ini karena sejatinya Payakumbuh ini sangat butuh pemimpin yang tau dan mengerti seluk beluk, keluhan masyarakat," tambah beliau.
Sejalan dengan itu, pria yang juga dulunya mantan calon walikota tersebut menerangkan empat kriteria pemimpin yang dimiliki meneladani sifat-sifat Rasulullah.
Pertama, shiddiq atau jujur dalam menjalankan tugas melayani masyarakat, karena sejatinya pemimpin adalah pelayan masyarakat.
Kedua, amanah (dapat dipercaya), seorang pemimpin harus meyakini bahwa jabatan adalah kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat sehingga mempunyai tanggung jawab besar kepada bangsa ini dan tuhan yang maha esa.
Ketiga, adalah tabligh atau menyampaikan, pemimpin harus menyampaikan suatu kebenaran atas kebijakannya,
Dan yang keempat fathanah (cerdas), artinya mau memberikan ide atau inovasi-inovasi yang baik untuk membangun bangsa ini," tuturnya.
Insyaallah Maka dari itu generasi Muda Perlu Maksimalkan 4 Hal Terkait di atas, di tambah 4 program pro rakyat. Begitu sangat pentingnya memilih pemimpin ini, Yendri Bodra Dt Parmato Alam dan Ahmad Ridha.
Terakhir Masrul Malik, berpesan pula kepada masyarakat kota Payakumbuh khususnya, agar menggunakan hak pilihnya dengan tepat, dan mendukung pesta demokrasi ini dengan tidak golput (tidak memilih). "Sebagai masyarakat yang baik wajib hukumnya memilih seorang pemimpin, jangan sampai golput, karena dengan golput sama halnya kita tidak peduli dengan kota ini," tutupnya.
Indra