Matapubliknusantara.com Kabupaten Mandailing Natal - Keberhasilan kebijakan belajar jarak jauh yang diterapkan pemerintah sangat mungkin terhambat oleh ketidakmerataan akses internet di Indonesia. Masih ada warga tidak memiliki akses internet yang lancar, di tahun 2025 ini. Sabtu 18 jan 2025.
Dari yang memiliki akses internet, hampir semuanya, 95.1%, mengakses internet lewat handphone/smartphone. Di samping lewat smartphone, ada sekitar 25.5% warga yang (juga) mengakses internet lewat laptop.
Temuan itu disampaikan oleh Ari salah seorang pemuda desa Tebing Tinggi yang menuai kesulitan dari akses internet yang sudah lama tidak merata di desa ini.
Menurut keterangan Ari, akses internet yang sulit ini penting diperhatikan pemerintah karena masih besarnya persentase masyarakat yang tidak memiliki akses internet akan menciptakan kesenjangan kelas dalam proses kegiatan pembelajaran jarak jauh. “Yang paling harus diperhatikan, kesenjangan akses internet akan mengakibatkan kesenjangan kualitas pendidikan,” ujar Ari
Survei juga menunjukkan bahwa rata rata Tebing Tinggi, Simpang Suga, sampai gunung Beringin jauh dari akses internet yang lancar. yang terhambat kegiatan belajarnya semata-mata karena mereka tidak memiliki akses teknologi yang lancar” ujar Ari.
Menurut Ari, adanya kesenjangan akses internet ini terlihat, antara lain, dalam hal wilayah Kota dan pelosok.
“Pemerintah nampaknya perlu menyiapkan langkah-langkah serius untuk mencegah jangan sampai mereka yang datang dari kalangan menengah ke bawah semakin tertinggal karena penerapan belajar jarak jauh,” ujar Ari. “Anak-anak dari orang tua dengan kelas sosial ekonomi lebih rendah di luar desa Tebing Tinggi dan sekitarnya akan semakin tertinggal terutama karena akses teknologi.”
Masyarakat yang jauh dari akses internet dapat mengalami berbagai dampak, seperti :
terisolasi, kurangnya akses informasi, dan terbatasnya partisipasi.
Dampak
Isolasi sosial
Kurangnya akses informasi
Kurangnya partisipasi
Hambatan layanan kesehatan
Hambatan layanan perbankan
Hambatan layanan pemerintahan
Penyebab
Infrastruktur jaringan yang kurang memadai Jarak jauh dari pusat kota Kapasitas jaringan yang terbatas Penggunaan perangkat elektronik yang meningkat
Kondisi medan yang sulit, seperti pegunungan dan hutan lebat
Solusi :
Memperluas infrastruktur jaringan, seperti menara seluler, kabel serat optik, dan broadband
Menggunakan teknologi internet nirkabel, seperti Wi-Fi mesh atau internet satelit
Mendirikan pusat komunitas digital, seperti perpustakaan publik atau pusat komputer Melaksanakan program literasi digital
Bermitra dengan LSM yang berfokus pada pengembangan masyarakat". Tutup Ari
Tim